Kamis, 13 Maret 2014

Olahraga Pencak Silat Daftar Isi:
1. Pengertian pencak silat.
2. Perkembangan olahraga pencak silat.
3. Pencak silat sebagai olahraga pendidikan, prestasi, rekreasi dan massal. 

A. Pengertian Pencak Silat Pencak silat pada dasarnya adalah pembelaan diri dari bangsa Indonesia untuk menghindarkan diri dari malapetaka. Pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bangsa Indonesia dengan nama Pencak Silat, merupakan kata majemuk “Pencak dan Silat” yang merupakan hasil seminar pencak silat tahun 1973 di Tugu Bogor. Di beberapa daerah misalnya Jawa, lazimnya digunakan kata “Pencak”, sedangkan di Sumatera dan daerah lainnya disebut “Silat”, dan masing-masing mempunyai pengertian khusus. Pencak mempunyai pengertian sebagai gerak dasar bela diri yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan. Silat mempunyai pengertian sebagai gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber dari kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri dari bala atau bencana, seperti perampok, penyakit, tenung atau segala sesuatu yang jahat. Pencak silat mengandung empat aspek atau empat unsur, yaitu:
(1) Unsur olahraga
(2) Unsur kesenian
(3) Unsur bela diri
(4) Unsur kerohanian/kebatinan
 Pengurus Besar IPSI pada tahun 1975 memberikan definisi pencak silat sebagaiu berikut: “Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Dengan demikian peranan pencak silat adalah sebagai prasarana dan sarana untuk membentuk manusia seutuhnya yang pancasilais, sehat, kuat, terampil, trengginas, tangkas, tenang, sabar, bersifat kesatria, percaya diri. Pencak silat mempunyai sifat dan ciri khusus sebagai berikut:
(1) Bersifat halus, lentuk dan lemas, serta kekerasan hanya sesaat. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 8 - 3 (2) Tidak membutuhkan ruangan yang luas, tidak meloncat dan mengguling (kecuali bila menggunakan gerakan-gerakan menirukan harimau atau monyet).
(3) Gerakan tangan halus dan selaras, gerakan tangan dapat terbuka untuk memancing.
(4) Langkah ringan ke segala arah.
(5) Tidak banyak bersuara.
(6) Pernafasan wajar.
(7) Banyak permainan rendah.
(8) Tendangn tidak terlalu tinggi.
 Ciri-ciri khusus pencak silat sebagai berikut:
a. sikap tenang, lemas (rileks, seperti kucing tapi waspada).
b. mempergunakan kelentukan, kelincahan, kecepatan, waktu yang tepat (timing) dan sasaran yang tepat (akurat) dengan gerakan yang cepat untuk menguasai lawan, bukan menggunakan kekuatan.
c. mempergunakan prinsip timbang badan, permainan posisi dengan memindahkan titik berat badan.
d. memanfaatkan setiap serangan lawan dengan tenaga lawan.
e. mengeluarkan tenaga sendiri sedikit mungkin, menghemat dan menyimpan tenaga.

 B. Pencak Silat sebagai Olahraga Segala kegiatan atau usaha yang mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan jasmani maupun rohani bagi setiap manusia dapat digolongkan sebagai olahraga. Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga terdapat pada pencak silat dan dapat dilakukan melalui:
1. Olahraga pendidikan.
2. Olahraga prestasi.
3. Olahraga rekreasi atau olahraga massal.
1. Pencak Silat sebagai olahraga Pendidikan Pencak silat sebagai olahraga pendidikan ditekankan pada pembinaan keterampilan jasmani, terutama pembentukan sikap dan gerak serta mengembangkan pembinaan mental/rohani dengan menanamkan rasa percaya diri dan sifat-sifat budi luhur.
2. Pencak Silat sebagai Olahraga Prestasi Sebagai olahraga prestasi, pencak silat dibina sesuai dengan azas dan norma olahraga, yaitu di samping mengembangkan pembinaan fisik dan teknik, diutamakan pula dalam memupuk sifat-sifat kesatria dalam pelaksanaannya. Di dalam olahraga prestasi ini, dilaksanakan juga pertandingan pencak silat baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.
3. Pencak Silat sebagai Olahraga Rekreasi/Massal Pencak silat sebagai olahraga rekreasi/massal, penampilannya merupakan suatu yang dapat dinikmati oleh khalayak ramai dengan mengutamakan keindahan gerak dan irama. Pertunjukkan pencak silat rekreasi ini dapat dipadukan dengan unsur kesenian, tetabuhan dalam bentuk permainan tunggal, permainan ganda atau secara massal.

C. Pencak Silat Sebagai Seni Ciri khusus lainnya pencak silat adalah merupakan bagian dari kesenian. Di daerah-daerah tertentu terdapat tetabuhan atau iringan musik yang khas dan juga terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus. Pencak silat sebagai seni harus menurut ketentuan keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa, dan wiraga.

D. Pencak Silat sebagai Bela Diri Pada dasarnya pencak silat adalah usaha pembelaan diri agar selamat dari serangan lawan. Dengan demikian, unsur gerakannya terdapat dua bagian, yaitu unsur untuk menyerang dan unsur untuk membela termasuk usaha menyelamatkan diri. Melalui latihan-latihan yang tekun, pesilat dapat memupuk dan meningkatkan kemampuan, ketangkasan, keterampilan, dan kekuatannya dalam melakukan serangan maupun pembelaan diri. Sesuai falsafah bangsa Indonesia, maka pesilat Indonesia lebih mengutamakan pembelaan diri dari pada menyerang. Oleh karena itu pencak silat disebut seni bela diri bukan seni menyerang.

E. Pencak Silat sebagai Sarana Pendidikan Mental/Rohani Pencak silat merupakan suatu sistem dan wadah pendidikan jasmani dan rohani, karena melalui latihan-latihan yang teratur dan kontinu seorang pesilat dididik untuk dapat mengembangkan unsur-unsur kesenian, unsur olahraga, unsur bela diri dan penghayatan terhadap alam kehidupan dan perjuangan hidup serta hidup bermasyarakat pada umumnya. Pencak silat mengajarkan budi pekerti luhur, yang pada dasarnya adalah untuk mengembangkan sifat dan sikap yang selalu: a. taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. menghormati harkat dan martabat sesama manusia. c. meletakkan kepentingan persatuan di atas kepentingan pribadi. d. menggunakan jalan musyawarah di dalam memecahkan permasalahan bersama. e. memberikan darma bakti bagi kepentingan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Berdasarkan pada ajaran budi pekerti tersebut, maka keterampilan jasmani yang diajarkan pencak silat mempunyai kualifikasi sebagai bela diri, seni, dan olahraga yang memberikan keterampilan, ketenangan, dan kesehatan kepada seseorang dan masyarakat. Diposkan oleh Rakhmat Wijaya di 13.28 Kirimkan Ini lewat Email

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Followers




Featured Posts Coolbthemes

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget